Minggu, 05 Juli 2015

teori salep

            Ini merupakan berbagai teori dari cara pembuatan salep yang baik bagi anak farmasis selamat membaca yah guys, semoga bermanfaat bagi kita semua :) :) :)
I.       Beberapa pengertian salep menurut literatur
1.      Menurut Scoville’s (338)
Salep adalah sediaan semi padat yang lembut biasanya menghandung bahan-bahan obat dan ditujukan untuk penggunaan luar dari badan atau membran mukosa.
2.      Menurut FI IV (18)
Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit dan selaput lendir
3.      Menurut FI III (33)
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
4.      Menurut RPS 18th  (1518)
Salep adalah sediaan setengah padat yang ditujukan untuk pemakaian luar pada kulit atau membran mukosa. Biasanya tapi tidak selalu mengandung bahan-bahan obat.
5.      Menurut Presc (228)
Salep adalah sebagai sediaan lemak dari konsistennya, mudah digunakan pada kulit dengan pengocokan.
6.      Menurut Dop Cooper (192)
Salep adalah sediaan semipadat untuk penggunaan pada kulit atau membran mukosa.
7.      Menurut Amphar (315)
Salep adalah sediaan semi padat untuk penggunaan eksterna, seperti konsistensinya salep dapat digunakan pada kulit dengan mudah.
8.      Menurut lachman (532)
Salep adalah sediaan yang umumnya disusun dari hidrokarbon cair yang dicampur dalam suatu kelompok hidrokarbon padat dengan titik leleh yang lebih tinggi.
9.      Menurut DOM (822)
Salep adalah suatu sediaan setengah padat yang menunjukkan karakteristik aliran plastis.
II.        Berbagai sediaan semi padat lain
Menurut DOM (149)
@ Lotio dalam istilah rheologi adalah suatu sediaan cair utamanya memperlihatkan karakteristik aliran newtonian. Ketika digunakan pada kulit, lotio tidak memberikan daya tahan (nilai yield) dan lotion mengalir dibawah gaya gravitasi.
@ Krim adalah sediaan semi padat utamanya memperlihatkan sifat aliran pseuodoplastik ketika digunakan, krim mempunyai nilai yield yang sangat tinggi tapi tidak mengalir di bawah pengaruh gravitasi. Bagaimanpun, penambahan sejumlah kecil gaya menghasilkan aliran yang lebih cepat. Sebagai krim yang digosokkan pada kulit, kemudahan aliran dari lotion, penggosokkan menghasilkan aliran.
@ Pasta adalah sediaan semipadat dermatologi yang utamanya memperlihatkan aliran tertentu dan daya tahan aliran meningkat dengan peningkatan kekuatan dari pemakaian. Pasta biasanya dibuat dengan penambahan serbuk yang tidak larut dalam jumlah yang sama (biasanya 20% atau lebih) pada basis salep biasa sehingga mengubah nilai yield salep dari plastis menjadi aliran dilatan.
@ Cerates adalah sdiaan semipadat yang  mengandung konsentrasi lilin relatif tinggi dimana nilai yield yang juga besar diperbolehkan digunakan secara langsung pada kulit. Penyebaran bahan biasanya dengan bantuan kain sebelum digunakan.
@ Plaster adalah sediaan padat atau semipadat yang tidak bisa disebar pada temperatur kamar, plaster dibuat dengan melebur massa dan mencampur leburan diatras bahan pembantu.
@ Cataplasma atau poulitices didefinisikan sebagai massa basah dari bahan padat digunakan pada kulit dalam mengurangi inflamasi dan dalam beberapa kasus bereaksi sebagai counteriritan. Dalam sejarah poultices disusun dari tanah liat yang lain seperti kaolin dan atau flaxseed.
III.     Komposisi Salep
        Menurut Dop Cooper (192)
Basis biasanya anhidrous dan secara umum mengandung satu atau lebih bahan obat dalam suspensi atau larutan.
        Menurut Lachman (539)
Penggunaan dari bahan-bahan pada kulit yang kasar seperti emolien, pengemulsi, lemak, minyak, lilin, derivat selulosa, humektan, derivat lanolin dan basis absorbsi air mempunyai pengetahuan khusus dari hasil spesifik.
IV.     Pembagian Salep
Menurut Scoville’s (339)
             Salep diklasifikasikan menurut:
1.           Sifat terapeutik berdasarkan penetrasinya
(a)    Salep epidermik: ditujukan semata-mata untuk aksi pada permukaan dan bereaksi sebagai pelindung antiseptik, astringen, counter iritan, dan parasitis. Secara umum basis yang digunakan adalah petrolatum.
(b)   Salep endodermik ditujukan untuk melepaskan bahan obat yang berpenetrasi kedalam tapi tidak melalui kulit. Salep endodermik diabsorbsi sebagian dan bereaksi sebagai emolien, stimulan dan iritan lokal. Basis salep yang paling baik untuk kelas ini adalah minyak nabati dan lemak alami.
(c)    Salep diadermik ditujukan untuk melepaskan obat yang menembus melalui kulit dan menghasilkan efek dasar. Ini tidak umum dan termasuk penggunaan khusus dari obat-obat yang sama seperti senyawa merkuri, iodida dan belladonae. Basis diadermik yang paling baik adalah lanolin anhidrat, lanolin hidrat dan minyak teobroma.
2.           Komposisi dan sifat umum farmasetik
(a)    Salep hidrofobik; salep dengan basis berminyak. Mengandung campuran lemak-lemak, minyak dan wax dan dapat dicuci dengan air.
(b)   Salep hidrofilik; salep dengan sifat mempunyai jumlah air yang agak banyak walaupun biasanya emulsi minyak dalam air dengan konsistensi ringan dari pada salep hidrofobik. Salep ini dapat juga menjadi air dalam minyak, campuran yang mengandung sterol dari petrolatum. Emulsi m/a lebih mudah dibersihkan dari kulit dengan air.
V.                Pengertian Basis
Menurut Scoville’s (340)
Basis salep adalah bahan atau bagian dari salep yang berperan sebagai carrier atau pembawa untuk obat. Kenyataannya basis salep dapat dikatakan sebagai salep tanpa adanya obat didalamnya.
VI.             Syarat Basis yang Ideal
         Menurut American Pharmacy (320)
Menurut Beeler, beberapa peneliti telah menggambarkan basis yang ideal seperti yang ditunjukkan dengan sifat fisika kimia dibawah ini:
a.       Stabil
b.      Netral dalam reaksi
c.       Tidak berminyak
d.      Aksi tidak berkurang
e.       Tidak mengiritasi
f.       Tidak mendehidrat
g.      Tidak higroskopik
h.      Dapat dicuci dengan air
i.        Dapat bercampur dengan semua bahan obat
j.        Bebas dari bau yang tidak enak
k.      Tidak meninggalkan noda
l.        Efisien pada kulit kering, berminyak/lembab
m.    Dapat menjadi medium yang dapat larut secara kimia dan lemak/air
n.      Dapat merupakan sediaan stok untuk penggunaan selanjutnya
o.      Tersusun atas bahan kimia yang diketahui komponennya
p.      Dapat menyimpan sekurang-kurangnya 50% air
q.      Mudah dicampur oleh farmasis
r.        Melebur/melembut pada suhu tubuh
VII.          Pemilihan Basis
Menurut FI IV (18)
Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, stabilitas kjetahanannya sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan, misalnya obat yang cepat terhidrolisa lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbon dari pada dasar salep yang mengandung air. Meskipun obat tersebut bekerja dalam dasar salep yang mengandung air.
VIII.       Pembuatan Salep
Salep disiapkan oleh tiga metode umum: Pencampuran mekanik dari bahan-bahan, peleburan, dan reaksi kimia. Metode pertama digunakan jika lemak lembut dan bahan minyak sebagai basis, metode kedua digunakan jika lilin dan bahan-bahan yang mempunyai titik lebur lebih tinggi dicampur, dan metode ketiga adalah salah satu metode tertentujika dibuat salep yang khusus.
·         Penyiapan dengan pencampuran Mekanik
Hal ini dapat dibentuk oleh triturasi bahan-bahan dalam lumpang sampai diperoleh salep yang lembut, atau dengan menggosokkan bahan-bahan tersebut pada papan salep dengan spatula. Metode yang diguankan tergantung pada pilihan pribadi, tetapi prosedur yang lebih akhir digunakan paling dipertimbangkan mengenai palin mudahnya dan paling baik karena partikel-partikel yang tidak halus lebih mudah ditekan keluar dan salep lebih mudah dan sempurna dipindahkan dari papan dari pada lumpang dan alu. Papan juga lebih baik karena tidak mengabsorbsi dan mudah dibersihkan. Dua papan yang sesuai pada sisi bawah yang satunya dicat hitam dan pada posisi bawah yang lain dicat putih, jadi salep berwarna cerah dapat dibuat pada latar belakang yang berwarna gelap, dan salep yang berwarna gelap pada sisi latar belakang yang berwarna cerah, jadi pembuatannya mudah diamati pada waktu pencampuran. Lumpang lebih dipilih jika banyak cairan yang dicampurkan atau kadang kala jika salep yang sangat kental atau serata dicampurdengan salep yang lembut. Pada kasus dimana salep yang kental harus lebih dahulu ditriturasi dengan jumlah yang kecil (setengah sampai sama dengan massa padat) dari bahan yang lembut sampai tercampura baik, kemudian sisanya harus dicampurkan. Selama pencamputran yang pertama, lemak yang keras akan menjadi lembut dengan triturasi, pembuatan selama pencampuran menjadi lebnih mudah. Metode yang sama harus diikuti jika pencampurannyapada papan.
            Salep yang berpasir tidak disukai dalam farmasi dan sering mengiritasi jika digunakan pada permukaan lembut dan sensitif. Ahli farmasi tidak boleh menyimpan salep kecuali salep tersebut telah lembut dengan sempurna dan homogen. Untuk menyiapkan salep yang memuaskan sering memakan banyak waktu dan keterampilan tetapi hasil akhir seringkali menjadi lebih  buruk.
            Levigasi  adalah proses dimana sangat membantu ahli farmasi dalam penyiapan salep yang lembut. Levigasi mungkin dapat didefinisikan sebagai sebuah proses dimana bahan padatan ditriturasi dengan cairan dimana ia tidak larut, jadi pembuatannya terbagi halus dan sering menyebabkan butir-butir pada salep. Mungkin contoh terbaik adalah nilai dari proses ini menggambarkan penyiapan salep yang mengandung ZnO. Levigasi pertama adalah ZnO dalam jumlah yang kecil dari pasta lembut gliserin diperoleh dimana dapat masuk lebih mudah pada basis lemak. Perhatian harus diberikan untuk mendapat hanya jumlah kecil dari cairan levigasi, bagaimanpun, karena gliserin dalam (salep Merkuri amoniak) garam adalah pertama digosok menjadi serbuk yang halus dengan sedikit minyak mineral, sebagian untuk mendapat bentuk halus dari bagian dan sebagian karena garam dapat dikurangi oleh penggesekan jika usaha dalam membuat serbuk halus dalam bentuk yang kering.
            Salep yang paling baik diperoleh jika bahan obat berada dalam bentuk larutan dan koloid. Farmakope Inggris mengarah pada oculenta untuk mata, dapat disiapkan dalam penyiapan dengan melarutkan garam yang dilarutkan dalam sejumlah kecil air dan pencampurannya dengan basis dari 9 bagian petrolatum dan 1 bagian lemak domba.
            Dalam penyiapan salep dengan metode mekanik, spatula karet sebagai alat tidak boleh dilupakan. Sering pengobatan dipengaruhi oleh logam yang mungkin diresepkan, sering kontak dengan spatula logam yang cukup dapat menyebabkan penghilangan warna atau kerusakan awal. Seperti campuran asam salisilat dan salisilat, asam tannat dan beberapa pewarna oraganik harus tidak tercampur dengan spatula karet. Spatula logam tentunya lebih kuat dan memberikan pencampuran salep yang kental, jika menggunakan karet spatula diindikasikan bahan pencampur harus digunakan walaupun diperlukan kerja yang lebih keras untuk memperoleh hasil yang lembut.
            Sebaiknya keseringan untuk menambahkan bahan pengental pada salep untuk meningkatkan konsistensi. Meskipun kebanyakan bahan yang umum digunakan seperti parafin, lilin putih dan kuning, spermaseti, ceresin dan lilin carnauba, kecenderungan untuk membuat salep yang keras daripada yang lain. Banyak formula salep yang mengandung campuran 2 atau lebih bahan ini.
            Bahan lain yang digunakan dalam basis salep juga sebagai pelarut, atau bahan pengental atau bahan yang memberikan beberapa sifat spesifik yaitu minyak nabati, lemak, minyak kelapa, dan minyak coklat. Minyak olive, minyak biji kapas, minyak almond terperas, minyak persik, dan minyak kacang cenderung kearah ketengikan. Minyak kelapa khususnya digunakan dan menyebar lebih mudah pada kulit, masih membuat salep keras menjaga sifat yang baik, minyak coklat kadang-kadang digunakan sebagai sediaan emolien dan salep kosmetik tertentu.
·         Pembuatan dengan penggabungan
           Ketika krim, stearin, rosin, phenol atau bahan keras lain yang tidak bergabung dengan lemak lembut. Hal ini diperlukan untuk melebur keduanya dan lemak lembut untuk kelembutan, campuran yang homogen. Seperti campuran yang mempunyai titik lebur sedang antara kedua bahan tersebut. Jika jumlahnya sama, biasanya lebih dekat dengan titik lebur yang lebih rendah daripada yang lebih tinggi.
           Pencampuran bahan ini diikuti aturan yang tetap yaitu peleburan bahan yang mempunyai titik lebur yang paling tinggi pertama, kemudian ditambahkan dengan yang mempunyai titik lebur tinggi berikutnya.
           Tidak ada tempat bahan dingin bersama-sama dalam panci atau loyang dan mencoba untuk melebur semuanya satu kali karena ketika hal ini dilakukan adalah perlu untuk memanaskan seluruh massa dari bahan yang mempunyai titik lebur paling tinggi sebelum semuanya akan dilebur, dan waktu yang berlebih dan kerja dibutuhkan utuk menjamin kelembutan lemak dari cairan panas ini. Ketika lilin, spermaseti, stearin dicampur dengan lemak lebih lembut, hal ini memerlukan pengadukan cairan hangat yang didinginkan utuk mencegah pemanasan dalam kondisi granul. Jangan mendinginkan dengan cepat dalam pengerjaan ini adalah lemak keras dengan lilin akan memisah dan dibutuhkan peleburan ulang.
           Pengerjaan yang paling baik dilakukan dengan melebur tiap bahan secara sangat lambat, kemudian leburan pertama diperoleh akan dekat dengan titik memadatnya dan mulai memadat dalam waktu singkat. Hal ini tidak perlu melanjutkan pengadukan sampai campuran keras, tetapi hanya sampai massa berbentuk pasta diperoleh yang mana hanya cukup keras untuk mencegah pemisahan atau pengendapan dari lemak keras atau serbuk yang tidak larut. Jika dilanjutkan, udara akan masuk kedalam salep dan lebih mudah rusak dalam penyimpanan. Rosin dan minyak lemak tidak memiliki kecenderungan ini untuk memisah, meskipun pengadukan tak diperlukan.
·      Pembuatan dengan reaksi kimia
           Metode ini untuk pembuatan salep, biasanya meliputi peleburan dan pencampuran mekanik. Berbeda dari metode penggabungan terutama dalam hal produk baru yang dibentuk dengan reaksi kimia antara bahan-bahan sementara salep dibuat sederhana dengan penggabungan yang tidak meliputi atau melibatkan perubahan kimia. Salep air mawar adalah salep yang dibuat dengan reaksi kimia. Pada salep ini elaidin dibentuk dari aksi dari asam sitrat pada lemak babi dan merkuri nitrit dengan reaksi dari merkuri dengan asam nitrit. Basis hidrofilik tertentu yang terlibat pembentukan sabun mungkin dikatakan dibuat dengan reaksi kimia.
IX. Pewadahan Salep
Menurut Scoville’s (360)
            Wadah yang paling baik untuk penyimpanan salep adalah gelas yang berwarna kuning, hijau atau opal. Wadah ini disebut tabung atau pot dan tersedia dalam kisaran ukuran yang luas dari ½-16 oz. Wadah-wadah ini disesuaikan dengan komposisi dari tutup ulir logam dan garis yang tidak reaktif, sehingga tabung dapat ditutup dengan rapat.
            Ketika mengisi tabung salep, ahli Farmasi harus menjaga agar terkemas seragam khususnya untuk menghindari kantung-kantung udara. Ketika pengisian tabung sempurna, permukaan dari salep harus dilembutkan secara hati-hati dengan spatula membentuk permukaan yang cekung. Hal ini menghasilkan penampakan yang rapi dan mencegah kontak salep dengan tepi ulir.

1 komentar:

  1. The gambling industry is exploding in Colorado
    The gambling industry is exploding in Colorado, with 전라남도 출장안마 more than 900 sports betting 원주 출장마사지 Wynn Resorts has not offered legal online gambling 김제 출장안마 since 목포 출장샵 it was 통영 출장안마 first Oct 10, 2020 · Uploaded by The Wynn Las Vegas

    BalasHapus